Negosiasi gaji sering jadi salah satu tahap paling ditunggu dalam proses rekrutmen kerja. Di sinilah kamu bisa menunjukkan seberapa besar kamu menghargai diri dan kemampuanmu. Tapi hati-hati—salah ucap sedikit saja, kesan profesional bisa langsung runtuh.

Masih banyak pencari kerja, terutama fresh graduate, yang tanpa sadar mengucapkan kalimat-kalimat yang sebaiknya tidak dikatakan saat negosiasi gaji. Bukannya terdengar percaya diri, malah terkesan pasrah atau tidak siap.

Supaya kamu bisa tampil lebih meyakinkan, berikut tips negosiasi gaji berupa empat kalimat yang sebaiknya dihindari dan contoh kalimat profesional saat negosiasi gaji yang bisa bikin kamu terlihat lebih kompeten dan percaya diri.

1. ❌ “Terserah Bapak/Ibu aja deh…”

Kalimat ini kurang tepat karena menunjukkan bahwa kamu tidak punya standar atau nggak tahu kisaran gaji yang wajar untuk posisi tersebut. Kamu bisa dianggap pasrah dan akhirnya digaji lebih rendah dari nilai pasar.

✅ Kalimat pengganti yang lebih tepat:

“Berdasarkan riset dan pengalaman saya, saya berharap bisa mendapat kisaran gaji sekitar [sebut nominal]. Tapi tentu saya terbuka untuk diskusi.”

Dengan kalimat ini, kamu terlihat paham cara menyebut ekspektasi gaji dengan percaya diri tanpa menutup ruang negosiasi.

2. ❌ “Saya butuh banget kerja ini”

Kesan yang muncul dari kalimat ini adalah keputusasaan. Meskipun memang kamu butuh pekerjaan, jangan sampai kamu terlihat seperti tidak punya pilihan lain. Ini adalah kesalahan umum saat negosiasi gaji.

✅ Kalimat pengganti yang lebih tepat:

“Saya sangat antusias dengan posisi ini karena cocok dengan pengalaman dan minat saya. Saya yakin bisa berkontribusi besar untuk tim ini.”

Fokuslah pada nilai yang kamu bawa, bukan pada kondisi personal.

3. ❌ “Saya nggak ngerti soal gaji, sih”

Ini menunjukkan bahwa kamu tidak melakukan riset. Padahal, cara negosiasi gaji yang baik dimulai dari persiapan dan pemahaman soal range gaji di industri tersebut.

✅ Kalimat pengganti yang lebih tepat:

“Saya sempat riset soal kisaran gaji untuk posisi ini, dan saya lihat range-nya ada di angka [sebut kisaran]. Gimana menurut Bapak/Ibu?”

Ini memperlihatkan bahwa kamu paham pasar kerja dan siap berdiskusi secara profesional.

4. ❌ “Teman saya digaji segini, masa saya nggak?”

Membandingkan diri dengan orang lain terkesan tidak profesional dan bisa membuat HR menilai kamu kurang dewasa dalam bersikap.

✅ Kalimat pengganti yang lebih tepat:

“Dengan pengalaman dan tanggung jawab yang saya bawa, saya berharap bisa mendapatkan kompensasi yang sepadan dengan kontribusi saya nanti.”

Ini menunjukkan kamu tahu cara elegan menegosiasikan gaji, tanpa membandingkan diri dengan orang lain.

Bonus Tips:

  • Jangan bicara soal gaji tanpa tahu cara minta gaji saat interview yang sopan dan profesional.
  • Hindari menunjukkan kesan putus asa saat wawancara.
  • Tampilkan diri sebagai kandidat yang siap dan percaya diri—bukan yang “asal diterima”.

Kesimpulan

Ingat, negosiasi gaji bukan soal menang atau kalah, tapi soal menunjukkan bahwa kamu tahu nilai diri dan siap memberi kontribusi nyata. Tunjukkan bahwa kamu bisa diajak diskusi secara profesional dan menghargai proses rekrutmen.

Kalau kamu sedang mencari peluang karier yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu, yuk mulai langkah barumu dengan platform pencari kerja untuk anak muda yang praktis dan terpercaya.