Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan webinar bertajuk “Memahami Sistem dan Praktik PAUD dari Perspektif Global” melalui Zoom Meeting pada Selasa (15/7/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Jurusan PIAUD FTK, Career Development Centre (CDC) UIN SGD, dan REDY, serta diikuti oleh lebih dari 250 peserta dari berbagai wilayah. Para peserta terdiri dari mahasiswa, alumni PIAUD, guru, dosen, kepala Raudhatul Athfal, serta ketua jurusan dan perwakilan PIAUD dari seluruh Indonesia.
Webinar ini menghadirkan Clarissa de Fretes, Approved Provider dari Mirabilia Early Learning Education Centre and Kindergarten, Perth, Australia. Ia memaparkan sistem pendidikan anak usia dini di Australia yang mencakup anak usia 0–8 tahun, mulai dari kurikulum, kualitas tenaga pendidik, hingga peran aktif orang tua dalam pendidikan anak.
Dalam laporannya, Ketua Jurusan PIAUD, Teti Ratnasih, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program untuk memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2025. Tujuannya adalah memperluas wawasan mahasiswa tentang pendidikan anak usia dini dari perspektif internasional.
“Pendidikan di Indonesia, termasuk seluruh komponen pendukungnya, harus mampu mengikuti perkembangan zaman secara global. Dengan demikian, lulusan kita bisa memiliki daya saing internasional. Pendidikan anak usia dini tentu tidak terkecuali. Selain webinar, mahasiswa PIAUD juga dibekali pengalaman praktik mengajar (PPL) di luar negeri, salah satunya yang telah berjalan secara berkelanjutan adalah di Malaysia,” jelasnya.
Dalam presentasinya, Clarissa de Fretes berhasil menyampaikan gambaran menyeluruh mengenai sistem PAUD di Australia, meliputi kurikulum, tenaga pendidik, metode pembelajaran, manajemen lembaga, serta keterlibatan keluarga dalam proses pendidikan.
Salah satu poin menarik yang disampaikan adalah bahwa kurikulum PAUD di Australia disusun dengan mempertimbangkan minat anak, masukan dari keluarga, tujuan pembelajaran, capaian belajar, serta keterkaitannya dengan standar mutu nasional. “Tujuan dari pendidikan anak adalah agar mereka memiliki identitas yang kuat, merasa memiliki keterhubungan dan kontribusi terhadap lingkungan mereka, memiliki kesejahteraan yang baik, kepercayaan diri, semangat belajar, serta kemampuan komunikasi yang efektif,” tegas Clarissa.
Paparan tersebut mendapat sambutan hangat dari para peserta yang aktif berdiskusi dan mengeksplorasi berbagai aspek dari praktik PAUD di Australia. Sementara itu, Kepala Career Development Center UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Heri Gunawan, S.Pd.I., M.Ag., menegaskan bahwa webinar ini memiliki nilai strategis, tidak hanya dalam memperkuat wawasan mahasiswa, tetapi juga dalam membuka peluang kolaborasi internasional di bidang pendidikan anak usia dini.
“Webinar ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai bagaimana sistem PAUD di Australia diterapkan dengan pendekatan profesional dan berbasis standar mutu internasional. Ini merupakan bagian dari upaya Career Development Center dalam memperluas jejaring dan kolaborasi mahasiswa, terutama dalam bidang pendidikan anak yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman,” ujar Dr. Heri. Diharapkan wawasan global serta keterampilan lintas budaya yang dimiliki mahasiswa PIAUD UIN Sunan Gunung Djati Bandung dapat menjadi bekal berharga dalam menghadapi dunia kerja di era digital dan masyarakat global saat ini.

